Suatu hari seorang “sahabat” bertanya kepadaku.
“Apakah
yang membuat seorang pria tertarik pada seorang wanita?”
Sejenak
kuterdiam. Berusaha menelan pertanyaan tadi, kemudian mencernanya lebih halus
agar bisa masuk ke otakku dan berharap dapat kumuntahkan lagi dalam bentuk
jawaban yang paling bijak. Kali ini aku nggak bakal jawab sembarangan seperti
saat ditanya teman biasanya. Alasannya sekarang yang bertanya adalah perempuan,
makanya sebisa mungkin aku harus menjawabnya dengan penuh pertimbangan. Namun
naas, apa yang terjadi malah sebaliknya. Entah kenapa ketika aku bersamanya aku
nggak bisa bersikap untuk pura-pura menjadi pintar, bijak, ataupun ganteng. #kalo yang terakhir ini, mau digimana2in
emang nggak bakal bisa.hahaha
Jawabanku mengalir begitu saja tanpa minta
izin dari otakku.
“Kalau
menurutku, aku biasa dari mukanya. Kalau mukanya cantik menarik aja untuk dilihat.
Nggak perlu lihat badannya, mau itu langsing, kurus, ataupun gendut.” Ceplosku.
Seolah ditelan
bumi lalu diterjang tsunami, jawabanku cerdasku yang sudah diujung lidah hilang
tak berbekas. Lenyap sudah kesempatanku untuk terlihat pintar didepannya. Apa
boleh buat, setelah kurenungi, jawaban itu nggak ada salahnya juga. Lagipula
dia cuma bertanya tentang ketertarikan. Belum menyangkut kasih sayang atau
cinta.
Lantas,
bagaimana kalo pertanyaan tadi berbunyi:
“Apakah
yang membuat seorang pria jatuh cinta pada seorang wanita?”
Kalau
pertanyaannya seperti ini, dikasih waktu sejam aja belum tentu aku bisa
menjawabnya. Namun yang jelas kita tidak memerlukan mata untuk memandang cinta
kita. Tidak memerlukan hidung untuk menciumnya. Tidak memerlukan telinga untuk
mendengarnya. Tidak memerlukan lidah untuk mengecapnya. Kita tidak memerlukan
indra kita untuk mengenali apa itu cinta. Oleh karena itu, cinta tak hanya
dapat dirasakan oleh kita yang beruntung sudah diberikan alat indra saja.
Bahkan yang tak memiliki satupun pada badannya juga bisa merasakan cinta.
Karena cinta hanya dapat dikenali dengan hati yang tulus.
Jika
sudah waktunya, ia akan datang dengan sendirinya dan tak akan pernah tersesat.
Cinta sejati selalu datang pada orang-orang yang selalu berharap padanya dan
tak pernah berputus asa.
0 comments:
Post a Comment